Minggu, 19 Maret 2017

Arti, Gejala Dan Cara Alami Mengobati Penyakit Tuberculosis (TBC)

Pembaca setia bebas ilmu, pernahkah anda mendengar penyakit tuberculosis, berbahaya dan menularkah penyakit tuberculosis ini, mari simak penjelasannya, Tuberculosis atau nama terkenalnya TBC yaitu penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikro-organisme Micobacterium Tuberculosis. Organisme ini bisa menyerang bagian lain dari tubuh manusia termasuk ginjal, otak, tulang namun yang paling umum terserang ialah Paru-paru. Serangan atas Paru-paru ini disebut dengan Pulmonary Tuberculosis.


Infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme ini terjadi selama beberapa bulan dengan melalui dua fase, yaitu pada fase yang pertama tubuh dengan sistem kekebalan alaminya akan mencegah serangan dan membangun pertahanan, sehingga penyakit itu masih belum berkembang pada fase ini, dan apabila diabaikan, dapat berlanjut pada fase berikutnya dimana jaringan organ tubuh yang diserang akan rusak.

Faktor Utama Penyakit Tuberculosis TBC

Seperti telah disebutkan di atas bahwa penyebab Tuberculosis TBC adalah Mycobacterium tuberculosis yang menginfeksi organ tubuh manusia seperti organ paru-paru, ginjal, usus, tulang, kelenjar getah bening, selaput otak, bahkan kandungan wanita. Namun sebagian besar penyebab TBC (basil tuberkolusis) menyerang organ paru-paru, bahkan hingga mencapai angka 90%. Penyakit tuberkolusis akan mudah menyerang pada tubuh kekurangan gizi (bergizi buruk). Tubuh bergizi buruk biasanya memiliki daya tahan (kekebalan) menurun sehingga basil mudah menyerang, apalagi jika terlalu sering menghirup udara tercemar basil tuberkolusis, terutama di daerah dengan lingkungan tercemar.

Apa Gejala Tuberculosis (TBC)

Gejala tuberkolusis perlu diketahui sejak awal untuk menghindari serangan parahefek dari basil tuberkolusis berkembang secara kondusif dalam tubuh manusia. Gejala tuberkolusis biasanya ditandai dengan batuk berkepanjangan disertai dahak berwarna kuning atau hijau, namun setelah serangan basil semakin parah (serangan akut), dahak yang dikeluarkan bercampur darah. Selain dari itu gejala tuberkolusis juga menjadikan tubuh menjadi lemah, badan terasa letih, lesu menjadikan nafsu makan berkurang sehingga mengakibatkan berat badan menurun secara drastis. 

Terkadang disertai flu, badan menggigil karena demam meskipun demam tidak terlalu tinggi tetapi berlangsung lama, demam naik turun, keluar keringat ketika malam hari yang tidak jelas penyebabnya serta napas terasa sesak. Timbulnya rasa sakit di bagian dada, sakit otot, sakit punggung juga merupakan tanda gejala tuberkolusis. Selain itu, gejala tuberkolusis lainnya juga terlihat pada detak jantung penderita bekerja secara cepat dan sakit di organ ginjal.

Gejala tuberkolusis secara khusus ditandai adanya meningitis atau radang selaput otak terutama jika basil tuberkolusis menyerang anak-anak. Gejala tuberkolusis juga ditandai demam tinggi disertai kejang sehingga menurunkan tingkat kesadaran. Jika basil menyerang tulang dapat menyebabkan infeksi tulang yang mengakibatkan keluarnya nanah pada kulit di atas tulang terserang.

Cara Penularan Tuberculosis

Mikroorganisme Tuberculosis ini terbawa oleh udara dan ditularkan melalui pernafasan, baik pada saat batuk maupun bersin. Proses penularan ini bisa terjadi jika seseorang berhubungan sangat dekat bersama orang yang memiliki penyakit tuberculosis aktif, dimana orang itu menghirup udara yang sama dengan penderita pada saat batuk dan bersin.
 
Mencegah Penularan Tuberculosis (TBC)

Penyakit Tuberculosis (TBC) terutama TBC paru-paru sangat berbahaya bagi manusia, bahkan tergolong penyakit mematikan sehingga perlu diwaspadai karena tbc paru-paru mudah menular. Bagi Anda yang hidup di lingkungan terinfeksi kuman (basil tuberkolusis) ini hendaknya selalu waspada serta kenali tanda-tanda atau gejala tuberkolusis sehingga serang dini lebih terdeteksi. Penyakit tuberkolusis jika dikenali sejak dini bukan merupakan jenis mematikan atau tidak berbahaya serta mudah diobati seperti serangan sakit flu batuk biasa. Meskipun gejala tuberkolusis dapat dikenali namun upaya pencegahan penularan di lingkungan endemik perlu dilakukan. 

Upaya pencegahan penularan TBC antara lain adalah meludah di tempat steril atau sudah diberi disinfektan, jangan meludah di sembarang tempat terutama tempat-tempat keramaia. Bagi penderita TBC hendaknya menutup mulut sewaktu batuk maupun bersih agar basil tuberkolusis tidak cepat menyebar. Menghindari udara dingin serta mengusahakan sinar matahari selalu menyinari kamar tidur terutama saat pagi hari juga merupakan salah satu upaya pencegahan penularan tbc karena kuman lebih mudah menyebar di ruangan tertutup dimana udara tidak bergerak. 

Menyalakan kipas angin di siang hari juga dapat menghambat penularanan. Selain itu juga selalu menjaga tempat tidur tetap selalu bersih dengan sering mengganti spray maupun menjemur kasur dan bantal. Konsumsi makanan berkabohidrat tinggi maupun berprotein tinggi. Pencegahan penularan tbc lainnya juga dengan mengkhususkan barang-barang penderita agar tidak dipakai oleh orang lain, memakai masker setiap saat sampai basil tuberkolusis dinyatakan tidak aktif (tertidur).

Pencegahan penularan tbc bagi orang sehat diantaranya adalah melakukan pemberian vaksin BCG melalui imunisasi BCG ketika bayi berumur tiga hingga empatbelas bulan. Jangan terlalu sering melakukan kontak dengan penderita penyakit tuberkolusis secara langsung untuk mencegah penularan. Selain itu selalu menjaga kebugaran tubuh dengan mengkonsumsi makanan bernilai gizi tinggi dan berolahraga teratur agar kekebalan tubuh tidak mudah menurun.
 
Cara Perawatan

Perawatan bagi infeksi TBC maupun penyakit TBC aktif dapat dengan menggunakan terapi antibiotik, dan periode perawatan yang dibutuhkan berbeda bagi keduanya, dimana infeksi TBC akan lebih sederhana perawatannya dan cukup dalam waktu sekitar 6 bulan, dan dikenal dengan perawatan pencegahan. Sedangkan bagi TBC aktif, membutuhkan perawatan berkisar 6 sampai 9 bulan dan isolasi mungkin perlu dilakukan ketika dianggap menular, dan mungkin perlu operasi pengangkatan organ tubuh yang sudah sangat rusak akibat penyakit ini, namun hal ini jarang terjadi.Perawatan dalam kedua keadaan itu juga disertai dengan konsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan mengikuti saran-saran dokter. Setelah perawatan berhasil, masih diperlukan pemeriksaan secara periodik untuk memastikan keadaan.
 
Bagaimana Cara mengenali Gejala Tuberculosis (TBC)

Dapat dilakukan dengan melalui tes kulit, dimana sejumlah cairan yang mengandung protein yang berasal dari mikroorganisme yang menyebabkan TBC itu sendiri yang tidak membahayakan tubuh disuntikkan ke bawah kulit lengan atas.Area inilah yang diperiksa oleh ahli setelah 48 sampai 72 jam. Setelah diperoleh hasil yang positif, untuk lebih memastikannya maka penyinaran di bagian dada dilakukan.
 
Siapa Sajakah Yang Bisa Terinfeksi Tuberculosis (TBC)

Orang-orang bertaraf hidup rendah dan memiliki akses rendah terhadap fasilitas kesehatan
Orang-orang yang kontak fisik secara dekat dengan penderita
Orang-orang yang berada di negara dimana penyakit TBC umum
Pengguna psikotropika
Orang-orang tua

Cara Mengobati Tuberculosis (TBC)

Waktu pengobatan penyakit TBC berlangsung lama, sekitar enam bulan bahkan dapat lebih jika serangan penyakit tuberkolusis akut terutama TBC paru-paru, diperlukan kesabaran untuk melakukannya agar basil tuberkolusis benar-benar tidak aktif (tertidur). Memasuki minggu ketiga biasanya gejala tuberkolusis nampak berkurang, kondisi demikian penderita seringkali mengira sudah sembuh sehingga mereka menghentikan pengobatan penyakit TBC. 

Jika hal ini terjadi, justu sangat membahayakan penderita karena kuman atau basil tuberkolusis menjadi resisten (tahan) terhadap bahan aktif dari obat yang telah dikonsumsi sehingga mengakibatkan semakin susahnya penyembuhan. Disamping itu, dampak pengobatan penyakit TBC selanjutnya justru dapat menghabiskan banyak biaya karena perlu pemberian obat dengan bahan aktif berbeda atau diatasnya sehingga kemungkinan harganya menjadi lebih mahal.
 
Pengobatan Alami Penyakit Tuberculosis (TBC)

Banyak bahan alami yang bisa digunakan untuk mengobati penyakit TBC, namun penggunaan kulit manggis dalam mengatasi penyakit tbc sangatlah tepat. Karena sudah banyak penelitan terhadap kulit manggis yang membuktikan,bahwa kulit manggis mampu membasmi virus mikrobaterium tuberkulosa (penyebab tbc) dengan baik.

Obat Penyakit Kanker Hasil penelitian di Tokyo pada tahun 2003, menunjukkan bahwa antioksidan super (xanthone) dalam kulit manggis memiliki efek anti bakteri yang dapat menghambat dan membunuh perkembangan mikroorganisme seperti Mycobacterium tuberculosis (penyebab TBC) dan Staphylococcus aureus (penyebab infeksi dan gangguan pencernaan). Ekstrak kulit manggis juga dipercaya dapat mengobati arthritis, asma, Alzheimer, alergi, dyspepsia (gangguan pencernaan), jerawat, dan eksim.xanthone bersifat antimikroba terhadap MRSA (methicillin resistant staphylococcus aureus), yaitu bakteri yang telah kebal terhadap obat antibiotik yang dapat menyebabkan infeksi parah. Kulit buah manggis juga bersifat sebagai antijamur. Aktivitas antijamur hasil isolasi xanthone yang berasal dari kulit buah manggis dan beberapa derivate mangostin terhadap jamur Fusarium oxysporum, Alternaria tenuis, dan Dreschrela oryzae dapat menghambat pertumbuhan semua jamur

Sementara itu, Daun Sirsak juga punya manfaat baik untuk TBC. Salah satu manfaat yang dapat diambil dari daun sirsak untuk  pengobatan TBC ialah kemampuannya dalam sistem kekebalan tubuh (imunitas). Biasanya orang yang menderita TBC tubuhnya lemah dan rentan terkena penyakit lainnya, disinilah manfaat daun sirsak berperan yaitu dengan memperkuat sistem kekebalan tubuh agar penderita TBC tidak akan mudah terserang penyakit lain sehingga dapat membantu proses penyembuhan.

Semoga pembahasan kali ini mengenai penyakit tuberkolusis dapat bermanfaat bagi pembaca setia bebas ilmu, khususnya penderita penyakit tuberkolusis.Salam Bebas Ilmu.



EmoticonEmoticon